Andai Ada Remote Control Kehidupan
Menonton televisi adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang. Melalui sebuah mesin berteknologi canggih yang dikembangkan untuk menerima siaran gambar bergerak beserta suara, produk yang satu ini telah merevolusi cara manusia dalam beraktivitas. Hampir semua tempat tinggal saat ini dilengkapi dengan televisi, dan menjadi sebuah hiburan murah meriah untuk melepas penat. Seluruh stasiun televisi berlomba-lomba menayangkan program terbaik agar dapat ditonton banyak orang. Pada intinya mereka mendorong kita, sebagai konsumen, untuk terus menghabiskan waktu di depan televisi.
Satu hal yang unik dari sebuah televisi adalah keberadaan remote control. Benda mungil ini muncul untuk membantu kita mengubah saluran televisi sesuai keinginan dan segudang kegunaan lainnya. Bentuknya macam-macam, tombolnya juga beragam, hingga kadang pusing sendiri apakah semuanya berguna bagi kita.
Remote control tidak akan berada jauh dari jangkauan tangan kita saat menonton televisi, karena jika sewaktu-waktu kita bosan menonton sebuah acara (atau saat jeda iklan), dengan mudahnya kita dapat menekan tombol untuk mengganti saluran. Saluran yang dipilih beragam, terutama yang menggunakan televisi berlangganan dengan paket full channel, wah... surga tersendiri. Tinggal klik, kita bisa menonton acara yang sesuai dengan keinginan.
Gua jadi ngebayangin, apa rasanya kalo ada remote control untuk kehidupan ini? Seperti film Click, dimana kita dapat mem-fast forward waktu dengan mudah. Film yang dibintangi oleh Adam Sandler ini tepat menggambarkan sebuah remote control yang sangat fatal jika diterapkan ke dalam kehidupan. Jika dalam film Click si remote control bisa mem-fast forward waktu, bagaimana dengan tombol rewind? Tentu sama fatalnya dengan fast forward.
Tombol rewind didesain untuk mengulang kembali sebuah momen dalam suatu acara, dan jika diterapkan ke kehidupan, berarti mengulang kembali momen tertentu di masa lalu. Apa yang bisa kita lakukan? Tentu memperbaiki kesalahan di masa lalu dan berharap saat kembali ke masa depan, kesalahan tersebut telah berubah menjadi sebuah kesuksesan. Ah, rasanya semua orang pasti pengen punya remote control kayak begitu. Pasti banyak di antara kita yang punya pengalaman pahit di masa lalu dan berharap dapat mengulang kembali momen tersebut dan mengubahnya.
Gua juga pengen. Ada beberapa hal yang pengen gua rubah, tapi sayangnya itu semua cuma angan belaka. Dan gua jadi kepikiran, jika ada, apakah tombol rewind-lah yang kita inginkan? Apakah jika bisa mengulang waktu, otomatis semua kenyataan saat ini berubah sesuai keinginan? Bukankah mengubah suatu momen di masa lalu berarti mengubah seluruh kejadian yang mengikutinya? Rumit? Of course. That's why there is no remote control for life, guys.
Tegarlah menghadapi momen yang telah berlalu dan do the best for the future.
Manusia telah diberi oleh Allah waktu dalam hidup ini secukupnya, dan kita diharapkan menggunakan waktu tersebut dipenuhi dengan hal-hal yang berguna untuk kehidupan akhirat kelak. Keinginan untuk memutar ulang waktu atau mempercepat waktu sayangnya harus dikubur dalam-dalam, dan yang dapat kita lakukan saat ini adalah bagaimana membuat waktu (mulai detik ini) berguna bagi kehidupan kita saat ini, juga di masa mendatang, karena waktu tidak akan pernah bisa kembali.
Well, untuk saat ini tampaknya gua harus puas memain-mainkan "waktu" dengan remote control untuk televisi/DVD player aja, bukan untuk kehidupan. Hmh...
-Bray-
Note: Iringan lembut musik Psapp yang berjudul "Cosy In The Rocket" menemani penulisan postingan ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment