Seimbangkan Antara Pekerjaan dan Kehidupan


Image source: here

Pekerjaan gua di kantor adalah mengurus angka-angka laporan keuangan. Angka yang mencerminkan transaksi yang terjadi selama periode pelaporan untuk beberapa perusahaan. Angka yang dapat ditambah, dikurangi, dibagi atau dikali, terdiri dari 0 sampai 9. Deretan angka tersebut dirangkai sedemikian rupa sesuai peruntukannya demi sebuah laporan keuangan yang baik.

Salah satu laporan yang harus disusun bernama Laporan Posisi Keuangan (atau istilah umumnya, neraca). Laporan ini spesial, dan salah satu bentuknya (dari dua bentuk yang ada) menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam dua bagian: kanan dan kiri. Jumlah total setiap bagian harus sama, dalam artian jumlah angka di sisi kanan harus sama dengan yang dilaporkan di sisi kiri, atau istilah kerennya, balance. Itu prinsip mendasar. Jika tidak sama, berarti ada masalah dalam penyusunannya.

Nah, itulah yang gua rasakan hari ini. Laporan yang gua susun tidak balance, padahal telah menggunakan program untuk meng-input-nya. Proses pencarian kesalahan dan membuat programnya berjalan dengan benar telah menghabiskan hampir satu setengah hari lamanya, dibantu oleh pihak yang mengerti akan hal tersebut. Meskipun akhirnya laporan menjadi balance, gua menemukan sebuah pelajaran: dibutuhkan pikiran yang tenang untuk mencari letak kesalahan dan melakukan tindakan yang benar agar hasilnya seimbang.

Gua ga akan menjelaskan panjang lebar mengenai pekerjaan dan segala seluk-beluknya (pasti ngebosenin), yang ingin gua tekankan disini adalah prinsip keseimbangan itu juga harus diterapkan dalam hidup kita. Terkadang kita sulit dalam menyeimbangkan antara urusan pribadi, urusan keluarga, pekerjaan dan lain sebagainya. Dalam proses aktivitas sehari-hari, selalu ada satu urusan yang mendominasi, entah pekerjaan atau pribadi. Gua akan salut dengan orang-orang yang dapat menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, karena itu cukup sulit untuk dilakukan, terutama jika salah satu urusan lebih menyita waktu daripada urusan yang lain.

Itulah problematika masyarakat urban, bukan? Waktu seolah berjalan dengan sangat cepat, dan setiap harinya seolah tidak ada habisnya untuk mengurusi pekerjaan.

But please... pikirkan sejenak. Keseimbangan itu perlu, karena kita tidak hanya hidup untuk pekerjaan, kita juga hidup untuk orang lain: keluarga, teman, sahabat, dan lainnya. Mereka juga membutuhkan perhatian kita, dan tidak dapat dipungkiri, kita pun membutuhkan perhatian mereka.

Seimbang bukan hanya untuk urusan duniawi saja, karena kita juga mesti menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. Gua seorang muslim, jadi dituntut untuk dapat menyeimbangkan kedua hal tersebut. Tidak mudah, nmaun itulah tantangannya. Semua kebaikan yang sulit untuk dijalani, yakin saja hasil akhirnya pasti akan baik.

So... kembali ke diri masing-masing. Mulailah menjalani kehidupan yang seimbang, baik antara urusan pribadi dan non pribadi, atau antara urusan dunia dan akhirat. Sekali lagi, memang itu semua tidak mudah, namun kita harus tahu apa hasil manis yang akan diperoleh jika dapat menjalani kehidupan yang seimbang.

Good luck!

-Bray-

Note: Lagu yang didengarkan dalam penulisan kali ini adalah Gypsy And The Cat dengan "The Piper's Song", sebuah alunan indah.


Image source: here

No comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger.