Tahapan Menyukai Sebuah Musik



Musik bisa dibilang sebagai produk budaya, dimana penciptanya adalah manusia dengan segala kreatifitas yang mereka miliki. Musik sudah ada sejak zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi ritual tertentu (upacara kepercayaan). Saat ini, musik sudah merasuk ke dalam berbagai segi kehidupan manusia, mulai dari kegiatan sederhana hingga yang formal. 

Gua kenal musik dari kecil (sebelum sekolah), dikenalkan oleh bokap, yang gemar menyetel musik bertempo upbeat hingga yang mellow. Tapi gua baru serius menyadari pengaruh musik yang begitu hebat saat menginjak bangku SMP. Saat itu kuping gua dipengaruhi oleh salah satu radio di Jakarta yang sering memutar musik hits dan kadang "non-mainstream". Awalnya kuping gua memberontak dan membuat gua mikir, "Emang ada ya yang dengerin musik aneh begini?" Saat itu gua menyebut musik electronic, jazz, indie-alternative sebagai musik yang aneh. Tapi entah kenapa, lama-kelamaan kuping gua nyambung diajak dengerin musik-musik jenis itu.

Dari tahap "nyambung", beralih ke tahap "penasaran." Ini tahap paling menyebalkan sekaligus menantang. Kenapa? Karena kuping gua nagih untuk dengerin musik itu terus, dan gua saat itu belom punya duit banyak untuk membeli album-album musisi yang gua gemari dan parahnya, kebanyakan yang gua gemari adalah musisi luar dan biasanya "non mainstream", sehingga nyarinya susah banget. Dengan kondisi kantong pas-pasan, gua hanya berharap bahwa radio sering muterin musik yang gua suka. Cara termudah adalah request musik. Tapi sekarang... well, thanks to the internet yang memudahkan pencarian musik. Beberapa menjadi top playlist (bisa coba diliat lagi postingan sebelumnya My Top Playlist).

Di tahap "penasaran", biasanya gua cari tahu lirik lagu & liat video klipnya. Justru kadang sebuah musik menjadi sangat bagus saat dipadankan dengan videonya. Tahap selanjutnya adalah "addicted". Ini udah mentok. Gua akan memutar musik yang gua lagi suka terus-menerus di media player yang ada (laptop, iPod, smartphone) sampe bosen. Beneran. Tahap "addicted" akan hilang dengan sendirinya saat gua udah bosen dengerin tu lagu, dan siklus kembali ke awal: nemu musik baru-nyambung-penasaran-addicted. Terus-menerus. Lucunya, kalo lagu lama yang gua suka diputer lagi, biasanya jadi addicted lagi. Hehe.

Selain itu, ada tahap "ritual", dimana biasanya gua akan mengikuti berita mengenai sebuah acara penghargaan musik bergengsi yakni Grammy Award tiap tahunnya, dari pengumuman nominasi sampe pengumuman pemenang. Ini adalah ladang emas mendulang banyak musik baru, dan sebagian besar bagus-bagus! Plus lintas genre, jadi bisa dapet masukan musik baru dari genre yang belom terkenal di Indonesia (have you heard American Roots music? It's awesome). Musik baru identik dengan suasana baru, and i love it (bisa diliat lagi postingan sebelumnya Musik Baru, Semangat Baru).

Jadi begitulah tahap-tahap gua menyukai sebuah musik. Untuk yang music addict pasti ngalamin kayak gua juga, bahkan mungkin ada yang lebih ekstrim. Apapun itu, musik telah menjadi bagian hidup gua sehari-hari. 

Ayo, eksplor musik baru dan rasakan sensasinya :-)

-Bray-

Note: Musik indah milik Rosanne Cash yang berjudul "A Feather's Not A Bird" mengiringi penulisan postingan ini. Ini contoh sub genre Americana dari genre American Roots Music. Bagus.

5 comments

  1. Replies
    1. Kalo udah penasaran dan lagunya oke, biasanya lama-lama jadi ketagihan :-)

      Delete
  2. Gue addicted malah sama lagu-lagu 90-an. SO7 lebih tepatnya, sih. :D

    Lu ngetik tulisan ini sambil dengerin lagunya Rosanne?
    Asli, gue baru tau nama itu. Judul lagunya juga baru tau. Ternyata pengetahuan musik gue bener-bener masih cupu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lagu-lagu 90-an emang memorable banget. Kalo diputer lagunya SO7 mungkin gua akan inget lagi masa-masa itu, hehe.

      Yup, Rosanne Cash, penyanyi country yang juga putri Johnny Cash, icon country era 60-an. Jangan sebut cupu, selama lo masih mengapresiasi musik, itu udah poin plus sendiri. Pengetahuan musik akan berkembang sedikit demi sedikit. Gua sendiri masih tahapan belajar kok, soalnya wawasan musik itu luas banget kalo mau dieksplor :-)

      Delete
  3. haha,ternyata sama
    cuman kalo aku tipe yang kurang sreg sama musik mainstream.kalopun ada yg suka paling bentar.gampang banget bosennya
    beda kalo yg non mainstream,entah indie atau major.bisa ga bosen2.mungkin karna soulnya lebih kuat kali ya...

    ReplyDelete

 
Powered by Blogger.