Bekerja Tanpa Passion = Tanpa Tanggung Jawab?
Dalam buku berjudul My Passion My Career (karangan Ardiningtiyas Pitaloka & Andin Andiyasari) ada sebuah kalimat menarik mengenai karir sesuai passion, yang dikutip sebagai berikut:
Mengetahui passion dalam berkarier memang bervariasi di tiap orang, namun ada beberapa hal sederhana yang bisa menjadi indikator, diantaranya:
a. Bersemangat menjalani aktivitas kerja
b. Melakukan usaha melebihi target utama
c. Merasa sebagai project pribadi
d. Ingin selalu menceritakan pada orang lain
e. Menemukan dinamika kerja hingga ke lapisan unik
f. Merasa bahagia
Itu adalah sederet indikator untuk menilai apakah pekerjaan yang telah kita lakukan sekarang sesuai dengan passion kita. Dulu gua sering banget dapet kalimat motivasi dari manapun yang mengatakan kalau "Bekerjalah sesuai dengan passion, jangan akibat keterpaksaan." Well... that is absolutely right, but... bagaimana dengan kita yang tidak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai dengan passion kita? Bagaimana jadinya jika pekerjaan kita semata-mata dijalankan demi memenuhi tuntutan pihak lain? Kalau kita menganggur, itu akan mengecewakan banyak pihak, sehingga mau tidak mau kita pun bekerja. Kalau kita tidak menjadi seorang pengacara (misalnya), maka kita akan mengecewakan orang tua yang telah susah payah menyekolahkan kita di sekolah hukum, dan masih banyak sederet "keterpaksaan kerja" lainnya.
Intinya, tidak semua pekerja profesional saat ini mengerjakan apa yang dia kerjakan sesuai dengan passion-nya. Fakta menarik? Tidak juga, karena ini sudah menjadi hal lumrah. Apakah ada di antara kita yang tampaknya bekerja, tapi sebenarnya tidak menginginkan itu? Ingat, hasil pekerjaan satu pihak akan berdampak pada hasil pekerjaan pihak lainnya. Itulah efek domino sebuah pekerjaan yang melibatkan banyak pihak. Hal ini dapat dijumpai pada sebuah perusahaan, dimana banyak orang terlibat untuk menjalankan misi yang diemban.
Jangan pernah gentar. Jangan merasa terpuruk.
Untuk para pekerja di luar sana, mari renungkan sejenak: apakah pekerjaan kita sesuai dengan passion? Jika tidak, bisakah kita mewujudkan passion kita? Wujudkanlah selagi kita mampu. Bangunlah mimpi setinggi mungkin. Sedikit demi sedikit, asal kita tekun, mungkin saja pekerjaan yang kita idamkan akan tercapai. Semua tergantung pada niat dan kegigihan. Jika kita tidak melakukan hal tersebut, ingat hal ini: jangan jadikan pekerjaan kita sia-sia. Apapun yang saat ini kita kerjakan, meskipun tidak sesuai dengan passion, jangan pernah menjadikannya tidak spesial.
Anda akan merasa spesial jika Anda berpikir diri Anda spesial. Anda harus bangga bahwa perusahaan memilih Anda berada di posisi yang sekarang, apapun itu. Bertanggung jawablah akan apa yang kita kerjakan. Galilah ilmu dari hal tersebut. Selalu ada sesuatu yang baik dalam sebuah hal jika kita memandangnya baik. Siapa tahu... sedikit demi sedikit kita malah menyukai apa yang kita kerjakan saat ini.
Mari bangkit dan bersemangat melakukan apa yang telah menjadi tanggung jawab kita. Tularkanlah semangat kepada rekan kita yang lain, dan lihat dampaknya pada diri kita. Apakah kita bisa? Yes, we can! Tanamkan pikiran positif, dan kita pun akan lebih bersemangat menjalani kegiatan sehari-hari.
-Bray-
Note: Lagunya Norah Jones yang "Come Away With Me" mengalun indah sembari gua menulis postingan ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bener banget gan. Tapi apapun pekerjaan kita, hal yg paling mendasar adalah mensyukurinya. Dapet rezeki halal dari hasil keringat sendiri itu ga ada yang ngalahin puasnya.
ReplyDelete